01
Baterai pengganti 14.4v 2600mAh Kompatibel dengan Eufy RoboVac 11, 11S, 11S MAX, 11S PLUS, 12, 15C, 15C MAX, 15T, 25C, 30, 30C MAX, 35C
Deskripsi Produk
Spesifikasi Baterai:
Kapasitas Baterai | 2600mAh |
Tegangan Baterai | 14.4V |
Jenis Baterai | ion litium |
Warna | Hijau atau Biru |
Dimensi | 70x40x38mm |
Berat | 200 gram |
Paket termasuk
Baterai 1*14.4V 2600mAh + 1 * Manual di kotak bagian dalam, lalu kotak dikemas dalam kotak karton
Pertanyaan Umum
T: Bagaimana sejarah baterai lithium ion?
J: Baterai lithium-ion diciptakan pada tahun 1970, Stanley Whittingham, yang saat itu bekerja untuk Exxon mobile, mulai mengerjakan baterai yang dapat diisi dengan cepat. Ia membuat baterai, namun pada pengujian pertama terjadi kebakaran karena ia membuat baterai menggunakan lithium dan titanium. Terjadi korsleting dan kebakaran terjadi. Setelah upaya yang gagal untuk membuat baterai aman digunakan, dia menghentikan eksperimennya.
Pekerjaan Stanley Whittingham dilanjutkan pada tahun 1980 oleh John B. Goodenough, seorang insinyur di Universitas Texas di Austin. Alih-alih litium dan titanium, ia membuat kombinasi litium kobalt oksida, yang secara mengejutkan menggandakan daya dan kapasitas baterai sekaligus membuatnya lebih aman untuk digunakan.
Setelah beberapa tahun, insinyur dan ilmuwan lain memutuskan untuk mencoba memperbaiki dan meningkatkan baterai litium. Namanya Akira Yoshino dan dia kemudian bekerja di Universitas Meijo di Nagoya, Jepang. Alih-alih menggunakan litium sebagai anoda, ia menggunakan kokas minyak bumi dan membuat baterai yang lebih aman dan berkapasitas lebih besar. Ini sebenarnya adalah prototipe pertama dari baterai lithium-ion.
Jika bukan karena ketiga penemuan ini, kita tidak akan memiliki baterai lithium-ion seperti saat ini. Baterai ini memberi daya pada ponsel kita yang berharga, perangkat nirkabel di dapur dan rumah, perkakas listrik, laptop, kendaraan listrik seperti skuter, sepeda, sepeda motor, dan mobil.
Untungnya, penelitian dan pengembangan baterai lithium-ion tidak berhenti. Baterai seperti itu perlu dibuat lebih aman untuk digunakan dan meningkatkan kapasitas energinya.
Berkat mikroskop elektron dan spektrometri, para ilmuwan mampu membuat gambar 2D dan 3D yang dengannya mereka dapat mempelajari baterai yang dibuat selama ini dan meningkatkannya dari segi kualitas, kapasitas, keamanan, dan bahkan bekerja di segala kondisi cuaca. Para ilmuwan dari UC San Diego menambahkan silikon ke baterai anoda untuk menjaga baterai tetap beroperasi pada suhu rendah dan tinggi, terutama untuk digunakan pada mobil listrik.